Macam-macam standar teknik bidang
teknik industri adalah sebagai berikut:
1.
ANSI ( American National Standard Institute )
Sebagai suara standar AS dan
sistem penilaian kesesuaian, American National Standards Institute (ANSI)
memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk memperkuat posisi pasar AS dalam
ekonomi global sambil membantu untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
konsumen dan perlindungan dari lingkungan. Ada banyak peralatan proteksi yang
ada pada bay penghantar maupun bay trafo. Masing -masing peralatan proteksi
tersebut dalam rangkaian satu garis digambarkan dalam bentuk lambang /
kode. Berikut adalah Kode dan lambang
rele Proteksi berdasarkan standar ANSI C37-2 dan IEC 60617.
2.
ASME ( American Society of Mechanical Engineer )
Memiliki satu standar global
menjadi semakin penting sebagai perusahaan menggabungkan melintasi batas
internasional, dibantu oleh perjanjian perdagangan regional seperti North
American Free Trade Agreement (NAFTA) dan yang ditetapkan oleh UniEropa
(UE),yang telah memfasilitasi merger internasional melalui penurunan tarif pada
impor.Perusahaan yang terlibat dalam konsolidasi ini digunakan untuk menjual
hanya satu pasar,sekarang menemukan diri mereka jual ke pasar global .
Di bawah ini adalah Overview
dari Code dan Standard ASME yang biasa di pakai oleh para Engineer untuk
mendesign di pabrik baik itu oil & gas atau pulp & paper atau chemical
plant atau apalah yang menggunakan code dan Standard ASME.
ASME / ANSI B16 - Standar
Pipes and Fittings yang ASME B16 Standar mencakup pipa dan alat kelengkapan
dalam besi cor, perunggu, tembaga dan besi tempa The ASME - American Society of
Mechanical Engineers - ASME / ANSI B16 Standar mencakup pipa dan alat
kelengkapan dalam besi cor, perunggu, tembaga dan baja tempa. ASME / ANSI B16.1
- 1998 - Cast Iron Pipe Fittings flensa dan flens Standar ini untuk Kelas 25, 125, dan 250 Cast
Iron Pipe Fittings flensa dan flens meliputi:
(a) tekanan-suhu peringkat,
(b) ukuran dan metode
mengurangi bukaan menunjuk fitting,
(c) tanda,
(d) persyaratan minimum
untuk bahan,
(e) dimensi dan toleransi,
3.
JIS (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)
Standar Industri Jepang
(JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang.
Proses standarisasidikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan
dipublikasikan melaluiAsosiasi Standar Jepang. Di era Meiji, perusahaan swasta
bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak
memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan pengadaan untuk artikel
tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES
lama) pada tahun 1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan
untuk meningkatkan produksi materiil. Orang Jepang ini Standards Association
didirikan setelah kekalahan Jepangdalam Perang Dunia II pada 1945. Para
Industri Jepang Komite Standarperaturan yang diundangkan pada tahun 1946,
standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada
1949, yang membentuk landasanhukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS).
Hukum Standardisasi Industri
direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produksistem sertifikasi) diubah;
sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkanpada sertifikasi ulang.
Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30
September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi baru atau
memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampuuntuk menggunakan merek JIS
baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikatproduk Jepang telah memiliki JIS
tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
4.
API ( American Petroleum Institute )
API adalah standard yang
dibikin oleh American Petroleum Institute untuk memberikan ranking bagi
viskositas dan kandungan oli yang berlaku. Ijin oli dari berbagai perusahaan
yang berbeda dibandingkan dalam rangka menciptakan standard bobot viskositas.
Juga ijin oli dari berbagai perusahaan berbeda dibandingkan dalam rangka
menciptakan standard formulasi isi kandungan oli ( terutama untuk meyakinkan
isi kandungan oli sesuai dengan aturan system control polusi yang dikeluarkan
pemerintah, seperti katalitik converter, tetapi standard ini lebih mengacu pada
oli untuk mesin mobil daripada untuk mesin motor. Standar API dipengaruhi oleh
mandat pemerintah ( seperti control terhadap polusi ), jadi oli yang memenuhi
standard rating lebih baru/tinggi bukan berarti performanya lebih baik ( atau
bahkan sama ) dengan oli dengan rating yang lebih tua, ini bergantung pada tipe
mesin motor anda. Standar API dibuat untuk mesin mobil, bukan mesin motor. yang
ini udah usang, juarang banged ada lagi di pasaran. Sebaiknya Jangan digunakan
untuk sepeda motor. Secara teknik usang, tetapi masih banyak digunakan untuk
oli sepeda motor. Termasuk atria motor
semplakan dan kesayangan kita semua. Masih banyak oli sepeda motor yang
memenuhi syarat untuk masuk ke dalam ranking SF/SG (seperti yang ditawarkan
Castrol, Mobil, Top one, dll ) dan banyak juga sepeda motor yang menggunakan
spesifikasi oli ranking ini, seperti Yamaha Vega (Yamalube 4 API Service SF,
SAE20w-40).
5.
TEMA (The Tubular Exchanger Manufacturers Association)
The Tubular Exchanger
Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen
terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan
pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan
perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas
pada desain shell dan tube penukar panas mekanik.
TEMA adalah organisasi
progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif
terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini
dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi
berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan.
Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah,
menambah nilai dari desain untuk fabrikasi.
Apakah memiliki penukar
panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki, Anda dapat mengandalkan pada
anggota TEMA untuk memberikan desain, terbaru efisien dan solusi manufaktur.
TEMA adalah cara berpikir – anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru,
mereka menciptakan itu. Selama lebih dari setengah abad tujuan utama kami
adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas.
Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan
mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.
Macam-maca standar manajemen
bidang teknik industri adalah sebagai berikut:
1.
ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO
9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh
International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan
untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun
1994 dan tahun 2000.
adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam
bisnisadanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem
menghasilkan produk-produk berkualitas;tersimpannya data dan arsip penting
dengan baik;adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk
mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar
apabila dibutuhkan.secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan
sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi
sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak
mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered”.
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas
dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis
proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau
organisasi tersebut. Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk
pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan
organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.
2.
System Manajemen Produksi TQM
Total Quality MANAGEMENT (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang
meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin
terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi
pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu:
Kualitas meliputi usaha
memenuhi atau melebihi harapan pelangganKualitas mencakup produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkunganKualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
(apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas
pada saat yang lain).Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan.
Manfaat Program TQM
TQM sangat bermanfaat baik
bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi pelanggan
adalah:
Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau
pelayanan.Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
Terdapat perubahan kualitas
produk dan pelayananStaf lebih termotivasiProduktifitas meningkatBiaya
turunProduk cacat berkurangPermasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:
PemberdayaanLebih terlatih
dan berkemampuanLebih dihargai dan diakui.
Manfaat lain dari
implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan
datang adalah Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya
sekedar pengikut (follower)Membantu terciptanya tim workMembuat institusi lebih
sensitif terhadap kebutuhan pelangganMembuat institusi siap dan lebih mudah
beradaptasi terhadap perubahanHubungan antara staf departemen yang berbeda
lebih mudah. Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan
berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time
(JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM.
3.
Standar Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pengertian (Definisi) Sistem
Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua)
sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and
Safety Management Systems.
Pengertian (Definisi) Sistem
Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun
1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari
sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif. Sedangkan Pengertian (Definisi) Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah
sistem manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan)
tersebut.
Elemen-Elemen Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber
(standar) dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS
18001:2007, ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4.
OHSAS 18000
Standar OHSAS 18000 merupakan spesifikasi dari sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja internasional untuk membantu organisasi
mengendalikan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerjanya. dalam
perusahaan harus memiliki standar OHSAS 18000, hal ini penting bagi keselamatan
kerja di perusahaan sehingga akan menghasilkan produksi yang berjalan lancar
dan berdampak baik bagi karyawan untuk mencegah atau memperkecil tingkat
kecelakaan.
Apabila perusahaan tersebut bergerak di bidang industri yang memproduksi
suatu barang dengan menggunakan alat-alat berat yang paling diutamakan adalah
kesehatan dan keselamatan karyawan dalam bertugas, sehingga perusahaan harus
memperhatikan kebutuhan fisik terhadap karyawan, seperti memberi makan kepada karyawan
pada waktu jam makan & istirahat yang cukup umtuk menjaga kesehatan
karyawan. begitu juga dibutuhkan keselamatan kerja dalam bertugas, oleh karena
itu perusahaan membuat aturan/prosedur untuk diterapkan pada karyawannya. bagi
keselamatan karyawan harus lah menggunakan pakaian yang aman atau pelindung
diri menurut aturan perusahaan sehingga memperkecil tingkat kecelakan. Dengan
adanya OHSAS 18000 perusahaan pun akan berjalan dengan baik karena kesehatan
dan keselamatan kerja bagi karyawan sangat diperhatikan dan menguntungkan bagi
perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi, dalam hal ini berdampak positif
sehingga saling menguntungkan bagi perusahaan maupun karyawan.
5.
ISO 14000
Standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen
menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan
program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari
produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari
konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru
merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).
ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen
lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di
laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakan sangat penting? Itu
sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar
akan berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup
di sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan
juga mendapatkan dampaknya.
Dalam mengelola lingkungan maka dibutuhkan standar yang jelas, yaitu ISO
14000. Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang
dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau
pendapatan. Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan
oleh bisnis.
Manfaat dari ISO 14000 adalah :
Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam
organisasiUntuk menyediakan tools yang berguna dan bermanfaat dan fleksibel
sehingga mencerminkan organisasi yang baik.Dapat mengidanfikasi, memperkirakan
dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.Dapat menekan biaya
produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan baik
dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap
lingkungan.Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen
puncak terhadap lingkungan.Dapat meningkat citra perusahaan,meningkatkan
kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.Menunjukan ketaatan
perusahaan terhadap perundang – undangan yang berkaitan dengan lingkungan.Mempermudah
memperoleh izin dan akses kredit bank.Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.
ISO 14000 menawarkan guidance untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem
manajemen lingkungan berdasarkan pada praktek – praktek terbaik, hampir sama di
ISO 9000 pada sistem manajemen mutu yang sekarang diterapkan secara luas. ISO
14000 ada untuk membantu organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka
berdampak negatif pada lingkungan. Sistem ini dapat diterapkan berdampingan
dengan ISO 9000.
Sertifikasi ISO 14000
Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit secara
eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus
diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau
Badan Akreditasi Nasional di Irlandia.
Memahami konsep ISO 14000
Konsep utama yang merupakan kunci untuk menjalankan ISO 14000 adalah
Manajemen dan Kebijakan Kinerja Lingkungan. Manajer puncak harus menetapakan
kebijakan lingkungan organisasi dan menjamin bahwa kewajiban:
Sesuai dengan sifat, skala dan dampak lingkungan kegiatan, produk atau
jasa.Termasuk komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dan pencegahan
pencemaran.Termasuk komitmen untuk patuh terhadap peraturan lingkungan terikat
dan persyaratan – persyaratan lain
terhadap perusahaan.Memberiakan kerangka kerja untuk membuat dan menkaji tujuan
dan sasaran lingkung.Didokumentasikan, diterapkan dipelihara dan
dikomunikasikan kepadasemua karyawan.Tersedia kepada masyarakat.
Sumber